cover
Contact Name
Wahyu Wiji Astuti
Contact Email
ahyu_wiji@yahoo.com
Phone
+6281375372028
Journal Mail Official
wahyu_wiji@yahoo.com
Editorial Address
Medan tembung
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
BAHAS
ISSN : 24427594     EISSN : 24427594     DOI : https://doi.org/10.24114/bhs.v32i1
Jurnal BAHAS memuat kajian-kajian tentang bahasa, sastra, seni dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 30, No 2 (2019): BAHAS" : 7 Documents clear
NATURE DES MOTS EN FRANÇAIS Pengadilen Sembiring
BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v30i2.17121

Abstract

Résumé Connaissance sur la nature des mots dans l’apprentissage d’une langue étrangère, surtout celle du français tient un rôle primordial dans l’acquisition langagière. Cette œuvre parle de cette notion de façon simple afin d’être compris facilement par les apprenants du niveau débutant. Dans cet article, l’auteur ne parle que de trois natures des mots telles que le verbe, le nom et l’adjectif. Mots clés : Nature, mots, verbe, nom, et adjectif. 
MEMAKNAI PUISI MELALUI PENDEKATAN SEMIOTIK I Wayan Dirgeyasa
BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v30i2.17123

Abstract

Abstrak Puisi tidak akan berarti apa-apa bagi pembaca bila tidak dimaknai. Ketepatan memaknai puisi tergantung pada kemampuan pembaca, tingkat kompleksitas kebahasaan puisi yang digunakan, dan pendekatan yang digunakan dalam memaknai puisi tersebut. Puisi sebagai karya sastra yang kompleks dari perspektif bahasa yang digunakan membuat  penikmat puisi mengalami kesulitan dalam memaknai puisi tersebut. Penggunaan pendekatan yang benar secara teoritis dan empiris sangat membantu untuk mendapatkan makna yang sesungguhnya. Tulisan ini membahas penggunaan pendekatan semiotik dalam mengkaji makna sebuah puisi.  Kata kunci: Pendekatan semiotik, puisi, makna
MINAT SISWA DALAM MEMPELAJARI ALAT MUSIK TRADISIONAL BATAK TOBA SEBAGAI WUJUD KECINTAAN BUDAYA DI SMA NEGERI 1 DOLOK SANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUDUTAN Pita HD Silitonga
BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v30i2.17182

Abstract

Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Faktor apa yang mempengaruhi minat siswa dalam mempelajari alat musik tradisional Batak Toba era globalisasi saat ini di SMA N 1 Doloksanggul. 2) Seberapa besar minat siswa dalam mempelajari alat musik tradisional Batak Toba di SMA N Doloksanggul. 3) Kendala apa saja yang dihadapi siswa dalam memainkan alat musik tradisional Batak Toba di SMA N 1 Doloksanggul. Teori yang dipakai adalah teori Minat,dan teori Belajar. Metode yang digunakan adalah metode metode penelitian gabungan (Mixed Method). Hasil penelitian menunjukkan : 1) Faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam mempelajari alat musik tradisional Batak Toba di SMA N 1 Doloksanggul adalah faktor rangsangan, motif sosial dan faktor emosi 2) Minat siswa dalam mempelajari alat musik tradisional Batak Toba di SMA Negeri 1 Doloksanggul cukup berminat (65,33%) 3) Kendala siswa dalam mempelajari alat musik tradisional Batak Toba di SMA Negeri 1 Doloksanggul adalah kurangnya bakat siswa dan kurangnya dukungan orang tua. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat siswa dalam mempelajari alat musik tradisional Batak Toba di SMA Negeri 1 Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasudutan cukup berminat. Kata Kunci : Minat, Musik, Batak Toba 
KOMODIFIKASI SIGALE-GALE DALAM PERSEPSI DAN RESPON MASYARAKAT BATAK (KAJIAN PERSPEKTIF STRUKTURALISME) Zulkifli Zulkifli
BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v30i2.17124

Abstract

Abstrak Artikel ini mengungkap dampak komodifikasi sigale-gale terhadap persepsi dan respon masyarakat Batak. Setting sosial penelitian adalah pada kawasan pariwisata Samosir, Sumatera Utara, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, lebih spesifik adalah fenomenologi. Pendekatan yang digunakan adalah perspektif strukturalisme, untuk membaca teks-teks komodifikasi sigale-gale Batak melalui operasi struktural; langue-parole, sinkroni-diakroni, penanda-petanda, dan denotasi-konotasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara rasional masyarakat merespon perubahan bentuk dan fungsi sigale-gale dengan baik. Masyarakat memahami bahwa komodifikasi sigale-gale adalah jalan untuk melestarikannya. Di sisi lain, masyarakat Samosir mencari makna baru sigale-gale berdasarkan fungsinya sebagai komoditas pariwisata. Masyarakat merespon positif perubahan makna menjadi benda komersial, karena bisa menghidupkan perekonomian masyarakat dan mendatangkan income bagi pengelola pariwisata.  Kata kunci: strukturalisme, komodifikasi, sigale-gale, persepsi dan respon masyarakat
WOMAN IMAGES IN INDONESIAN LITERATURE Siti Aisah Ginting
BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v30i2.17125

Abstract

Abstrak This study was aimed to describe the woman images in Indonesian Literature. The data used the word and sentences choices that were taken from some poems and prose. The result of the study showed that the woman images still in less fortunate position Kata Kunci : image, literature 
ALAM SEBAGAI UKURAN OBJEKTIVITAS DALAM UNGKAPAN BUDAYA DAN PANTUN: KAJIAN SEMIOTIK BAHASA Amrin Saragih; Muhammad Natsir
BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v30i2.17120

Abstract

Abstrak Manusia menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhannya.  Dengan motivasi ke tujuan penggunaannya, teks terstruktur sesuai dengan tujuan penggunaan bahasa.  Satu aspek penggunaan bahasa adalah pengodean objektif.  Pengodean objektif dapat terjadi di dalam berbagai bidang, seperti di dalam ungkapan budaya dan pantun.  Pengodean objektif dalam makalah ini dibatasi sebagai penyampaian makna atau konsep dengan menggunakan sumber daya bahasa dengan makna yang dikodekan atau disampaikan itu sama bagi semua orang.  Sebagai sumber daya semiotik, bahasa memiliki sejumlah unsur atau elemen untuk pengodean makna atau konsep objektif.  Satu dari sumber daya itu adalah penggunaan alam atau kosa kata yang bertaut dengan alam, yang selalu digunakan dalam ungkapan budaya, seperti peribahasa dan pantun.  Makalah ini membicarakan pemakaian bahasa yang objektif dengan rujukan kepada alam atau kosa kata alam di dalam ungkapan budaya dan pantun.   Kata kunci : semiotik, pantun
KONSEP ESTETIS TORTOR DALAM UPACARA MARHAJABUAN PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN Ruth Hertami Dyah Nugrahaningsih
BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v30i2.17169

Abstract

Abstrak Tari pada suku Simalungun disebut tortor. Pelaksanaan berbagai upacara adat pada suku ini selalu menyertakan tortor sebagai media.Salah satunya adalah pada upacara marhajabuan (perkawinan).Sistem kekerabatan yang disebut tolu sahundulan menjadi penentu jalannya upacara marhajabuan.Peran-peran di dalamnya seperti tondong, sanina dan boru menjalankan acara adat dengan menari. Tulisan ini menguraikan nilai estetis pada tortor yang digunakan oleh pihak-pihak tersebut dengan menjelaskan nilai kewibawaan, kesetiaan, keagungan, keluhuran dan kebijakan yang melahirkan rasa estetis atau keindahan yang meliputi rasaa) halus, b) suci, c) dalam, d) sentosa, e) sebagai pedoman, f) berwibawa, g) berdikari, h) berbudi yang halus, dan i) hidup dengan lingkungan orang lain.  Kata kunci: konsep estetis, tortor, marhajabuan (perkawinan).

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 34, No 1 (2023): BAHAS Vol 33, No 4 (2022): BAHAS Vol 33, No 3 (2022): BAHAS Vol 33, No 2 (2022): BAHAS Vol 33, No 1 (2022): BAHAS Vol 32, No 4 (2021): BAHAS Vol 32, No 3 (2021): BAHAS Vol 32, No 2 (2021): BAHAS Vol 32, No 1 (2021): BAHAS Vol 31, No 4 (2020): BAHAS Vol 31, No 3 (2020): BAHAS Vol 31, No 2 (2020): BAHAS Vol 31, No 1 (2020): BAHAS Vol 30, No 4 (2019): BAHAS Vol 30, No 3 (2019): BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS Vol 30, No 1 (2019): BAHAS Vol 29, No 4 (2018): BAHAS Vol 29, No 3 (2018): BAHAS Vol 29, No 2 (2018): BAHAS Vol 29, No 1 (2018): BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS Vol 28, No 3 (2017): BAHAS Vol 28, No 2 (2017): BAHAS Vol 28, No 1 (2017): BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS Vol 27, No 2 (2016): BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS Vol 26, No 4 (2015): BAHAS Vol 26, No 3 (2015): BAHAS Vol 26, No 2 (2015): BAHAS Vol 26, No 1 (2015): BAHAS Vol 25, No 4 (2014): BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS No 89 TH XL (2014): BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 37 (2012): bahas No 84 TH 38 (2012): BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS No 82 TH 38 (2011): BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 37 (2011): BAHAS No 79 TH 37 (2010): BAHAS No 78 TH 37 (2010): BAHAS No 77 TH 37 (2010): BAHAS No 76 TH 37 (2010): BAHAS No 75TH XXXVI (2009): BAHAS No 74TH XXXVI (2009): BAHAS No 73TH XXXVI (2009): BAHAS No 72TH XXXVI (2009): BAHAS No 69TH XXXV (2008): BAHAS No 65TH XXXIV (2007): JURNAL BAHAS More Issue